Mengenai tata cara makan, Rasulullah SAW. bersabda:
" Sesungguhnya aku duduk sebagaimana seorang hamba duduk dan aku makan sebagaimana seorang hamba makan. "
Dalam hadis lain secara jelas diterangkan bahwa nabi Muhammad SAW. makan dengan duduk bersila, melipat kaki kanan di sebelah depan dan kaki kiri di sebelah dalam. duduk seperti ini adalah duduk yang rileks dan paling baik bagi posisi pencernaan, karena seluruh anggota tubuh berada dalam posisi yang alami.
Menu makanan Rasulullah SAW. juga diatur sedemikian rupa. Beliau sekali-kali tidak pernah mencampur susu dengan ikan, susu dengan suatu asam, dua jenis makanan yang menghangatkan, dua jenis makanan yang menyejukkan, dua jenis makanan yang lengket, dua jenis makan yang kecut, dua jenis makanan yang keras menjadi satu hidangan yang dicampur.
Beliau juga tidak pernah mencampur dua macam makanan yang saling berbeda seperti makanan yang mudah dicerna dan yang lambat dicerna, makanan yang dibakar dengan makanan yang dimasak dan mencampur susu dengan daging. Di samping itu beliau tidak pernah memakan makanan ketika masih sangat panas.
Nabi Muhammad SAW. sangat menganjurkan makan malam, walaupun hanya dengan segenggam buah kurma. Beluau bersabda :
" Meninggalkan makan malam, (mempercepat) ketuaan."
H.R. Turmudzi dan Ibnu Majah
Abu Nu'aim meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. melarang orang tidur setelah makan, sebab hal itu dapat mengeraskan (membebalkan) hati. Para ahli kedokteran pun menganjurkan agar berjalan (melakukan gerak) dahulu setelah makan malam sebelum tidur, walau hanya sekedar 100 langkah saja. Langsung tidur setelah makan menyebabkan timbulnya penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar