Jumat, 17 Mei 2013

Harum-haruman menurut Islam

Harum-haruman merupakan makanan jiwa. Jiwa menjadi kuat dengan harum-haruman. Kekuatan jiwa sangat berfaidah untuk kesehatan otak, hati dan seluruh anggota tubuh bagian dalam, menyenangkan hati dan menggembirakan jiwa yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap jasmani manusia.

Beberapa hadis berikut ini menunjukkan tuntunan Rasulullah SAW. tentang harum-haruman (wewangian) sebagai pemelihara kesehatan tubuh.


Imam Bukhari meriwaayatkan dalam kitab "Shahih Bukhari" :
"Bahwasanya Nabi SAW. tidak (pernah) menolak harum-haruman (wewangian)."

Al-Barraz meriwayatkan dalam musnadnya :
Dari Nabi SAW. bahwasanya beliau bersabda : "Sesungguhnya Allah Maha Baik, Ia menyukai yang harum-harum ; Maha Bersih, Ia menyukai kebersihan ; Maha Mulia, Ia menyukai kemuliaan ; Maha Pemurah (Penderma), Ia menyukai kedermawanan. Maka hendaklah kamu bersihkan halaman-halaman rumah kamu ; dan jangan kamu menyerupai orang Yahudi, mereka menumpuk bakul-bakul (keranjang) dalam rumah mereka."

Ibnu Abi Syaibah juga meriwayatkan :
"Bahwasanya Nabi SAW. mempunyai minyak kesturi (yang harum). Beliau berharum-harum dengan memakai kesturi itu."

Harum-haruman (wewangian) mempunyai keistimewaan, antara lain malaikat menyukainya sedangkan syaitan lari karenanya. Karena yang disukai syaitan adalah bau-bau busuk dan menusuk. Jiwa-jiwa yang suci menyukai wangi yang harum-harum, sedangkan jiwa yang rusak menyukai bau-bauan yang busuk.
Harum-haruman ini mencakup segala segi. Baik yang harum pada perkataan, perbuatan, pada makanan dan minuman, pakaian dan tempat tinggal dan lain-lain sebagainya. Hal ini dapat dilihat dari umumnya lafazh-lafazh hadis di atas ataupun dari keumuman pengertian dari maknanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leaf